Selasa, 28 Maret 2017

SI CANTIK KHAS BENGKULU (BUNGA BANGKAI)

Si Cantik  Khas Bengkulu (BUNGA BANGKAI)


Ada hal yang perlu diluruskan, ketika ditanya tentang Bunga Bangkai maka hampir semuanya menjawab bahwa Bunga Bangkai adalah Bunga Raflesia. Jelas suatu pemahaman yang keliru. Demikian juga berita di  TV yang  kebetulan sedang menampilkan “Bunga Bangkai” yang tumbuh di pekarangan rumah warga dan menjadi tontonan warga. Sayang seribu sayang, penyiar TV menyebutkan bahwa itu adalah Bunga Raflesia dengan lengkap menyebutkan nama latinnya. Padahal gambar yang ditayangkan adalah gambar Bunga Bangkai. Jelas hal tersebut merupakan informasi yang menyesatkan. Kejadian seperti itu di TV bukanlah baru sekali atau dua kali ditemui, melainkan sudah beberapa kali. Bukan hanya TV, media cetak maupun beberapa artikel di internet juga salah persepsi akan hal itu.  Artinya, banyak yang masih rancu memahami Bunga Raflesia dan Bunga Bangkai.
Bunga Bangkai yang di kenal juga dengan Bunga Kibut (Amorphophallus titanum) adalah Bunga Majemuk Terbesar di Dunia, endemik Sumatera. Merupakan Flora Identitas Provinsi Bengkulu berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri No. 48 tahun 1989. Di sebut Bunga Bangkai karena mengeluarkan bau busuk untuk mengundang kumbang dan lalat  penyerbuk bagi bunganya. Bunga Bangkai berbeda dengan Bunga Rafflesia karena Bunga Bangkai memiliki daun dan batang, termasuk dalam suku talas-talasan ( Araceae ).
Bunga Bangkai terdiri atas dua bagian utama : seludang dan tongkol dan memiliki siklus hidup yang unik " dua tahap", yaitu masa berdaun ( vegetatif ) dan masa berbunga ( generatif ). Kedua tahapan itu selalu diselingi oleh masa istirahat. Daur hidup bunga ini berlangsung antara 20-40 tahun, sejak mulai biji hingga pertama kali berbunga.
Ada beberapa dari jenis bunga ini yang bermanfaat. Daun muda dan buah dimanfaatkan sebagai sayuran,  juga bermanfaat untuk  pengobatan tradisional yaitu sebagai obat disentri, sakit telinga, kolera, masalah pernafasan, untuk menurunkan tekanan darah dan kolesterol, untuk obat sakit rematik dan juga masalah pencernaan, bahkan, umbi dari bunga bangkai jenis Amorphophalus paeonifolius dapat di jadikan bahan makanan karena mengandung karbohidrat yang tinggi.
Di Bengkulu ada 4 Jenis Bunga Bangkai yang terpantau oleh Komunitas Peduli Puspa Langka, tumbuh dan berkembang hampir di semua hutan yang ada di Prop. Bengkulu terutama di Cagar Alam Taba Penanjung Kab. Bengkulu Tengah dan Hutan Lindung Bukit Daun Tebat Monok Kab. Kepahiang. 4 Jenis tersebut yaitu :
a. Amorphophallus titanum
b. Amorphophallus gigas, merupakan bunga majemuk tertinggi di dunia yang dapat menghasilkan bunga setinggi 5 m
c. Amorphophallus paeonifolius
d. Amorphophallus variabilis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar