Penyebaran Fauna Australis di Indonesia
Persebaran
hewan di muka bumi ini didasarkan oleh faktor fisiografik, iklim dan biotik
yang berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya, sehingga akhirnya
menyebabkan perbedaan jenis hewan di suatu wilayah.Di samping itu faktor
sejarah geologi juga mempengaruhi persebaran hewan di wilayah tertentu karena
wilayah tersebut pernah menjadi satu. Namun hewan berbeda dengan tumbuhan yang
bersifat pasif.
Pada hewan, bila habitatnya
dirasakan sudah tidak cocok, maka seringkali mengadakan migrasi ke tempat
lainnya secara besar-besaran. Oleh karena itu pola persebaran fauna tidak
seperti persebaran flora. Adakalanya hewan khas di suatu wilayah juga terdapat
di wilayah lainnya. Wilayah fauna Indonesia Timur berbatasan dengan Wilayah
Fauna Indonesia Tengah dan dibatasi oleh garis khayal yaitu Garis Webber, dan
termasuk dalam kelompok fauna dunia zona Australis. Berdasarkan tinjauan
zoologi, Indonesia mempunyai perbedaan jenis fauna antara bagian barat, tengah,
dan timur. Weber membagi fauna di Indonesia diantaranya yaitu :
Fauna tipe Australis
(Australic)
Meliputi fauna yang terdapat di
kepulauan Aru dan wilayah Papua. Di wilayah ini banyak ditemukan binatang
menyusui yang berukuran kecil dan binatang berkantung. Fauna Australis disebut
jugafauna dataran sahul. Fauna ini terdapat di Irian Jaya dan pulau-pulau
disekitarnya. Binatang-binatangnya mempunyai kesamaan dengan binatang-binatang
di benua Australia.
Ciri fauna Tipe Australis yaitu: mamalia kecil, banyak jenis hewan
bertanduk, banyak burung dengan bulu
warna-warni. Berikut adalah beberapa contoh fauna tipa australis :
v Judul Foto : Burung Kakatua Fauna Khas
Australis yang berada di indonesia
v Lokasi dan Waktu
Pemotretan : Jln. Kebun Binatang
No. 6.(Taman Sari) Bandung, Jawa Barat,
13 Oktober 2012
v Gambaran Umum Isi Foto :
Burung kakatua jenis burung yang berada di
indonesia yang merupakan fauna sebaran khas australis. Ukuran tubuh burung
sekitar 46 cm dan berat badannya kira-kira 550 gram Bulunya ada yang putih dan
hitam. Kemudian jambul yang besar seperti payung yang indah diatas kepalanya
akan terbuka. Serta paruh yang hitam dan kakinya yang abu-abu. Mata di burung
jantan Coklat dan hitam pada burung muda. Cara terbang lurus dan mendatar
dengan beberapa kepakan perlahan kemudian melayang pendek.
Penyebarannyadiseluruh dataran rendah
Papua, Kelompok Papua barat, Kep. Ar, P. Yapen, P. Sariba dan P. Misima. Dari
ketinggian permukaan laut sampai 750 m (Jarang sampai 1300 m). terdapat juga di
Australia Utara. Burung ini mempunyai paruh yang bengkok dan kuat sehingga
sering disebut juga burung paruh bengkok. Bentuk kakinya juga mempunyai susunan
jari kaki yang bersilangan. Susunan jari kakinya yaitu dua jari mengarah kedepan
dan dua jari mengarah ke belakang. Dengan begitu burung kakatua dapat memegang,
menggenggam dan memanjat. Lidahnya menyerupai kubus, bersifat lentur sehingga
lidahnya dapat meraba-raba pakan yang sedang dimakannya. Burung kakatua adalah
binatang yang luar biasa setia, bulu mereka sangat lembut dan mereka indah.
Yang terpenting, mereka sangat pintar dan burung yang selalu ingin tahu. Burung
kakatua senang pamer diri dan membuat tingkah laku lucu dengan membentangkan
sayapnya, kepalanya naik turun, menari dan berteriak. Mereka sangat aktif dan
selalu ingin tahu mengenai lingkungan sekitarnya.
v Fungsi/Relevansinya
Dengan Pembelajaran Geografi : Mengenal sebaran Fauna-fauna australis khususnya
burung kakatua yang hidup di Indonesia sebagai bahan referensi pengetahuan
mengenai dunia satwa khas fauna australis.
v Judul Foto :Kangguru Pohon Fauna Khas Australis
yang berada di indonesia
v Lokasi dan Waktu
Pemotretan :Jln. Kebun Binatang
No. 6. (Tamansari)Bandung, Jawa Barat, 13 Oktober
2012
v Gambaran Umum Isi Foto :
Kangguru pohon merupakan fauna khas
australis yang berada di indonesia yang memiliki ciri khas yang berbeda dengan
kangguru lainnya yaitu memiliki bulu pada sisi telinga berjumbai, serta ujung
ekor berjumbai. Kangguru pohon memiliki pola warna yang berbeda antara jantan
dan betina atau dimorfisme yaitu pada bagian pipi, dagu, leher dan bagian
dorsal tubuh. Rata-rata ukuran tubuh kangguru pohon relatif kecil. Kangguru
pohon merupakan hewan diurnal, dimana selama pengamatan dijumpai beraktivitas
pada pagi hingga sore hari. Kangguru pohon merupakan hewan endemik Australia
yang hidup di indonesia.Kangguru pohon merupakan adalah pendaki canggung dan
tidak terlalu lincah di pohon-pohon. Namun mereka bisa melompat jauh dari
cabang ke cabang. Pohon kangguru memakan daun dan buah serta memiliki wilayah
tertentu. Kangguru pohon adalah hewan soliter dan tampaknya telah menetapkan
wilayah hingga dua hektar. Yang jantan biasanya berbagi wilayah mereka dengan
setengah lusin perempuan.
Fungsi/Relevansinya Dengan Pembelajaran Geografi : Memberikan pengetahuan dan mengenalkan jenis fauna australis khususnya kangguru pohon sebagai referensi bahan wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai satwa yang hidup di indonesia yang merupakan fauna khas australis. |
v Judul Foto :Kura-kura Fauna Khas Australis yang
berada di indonesia
v Lokasi dan Waktu
Pemotretan :Jln. Kebun Binatang
No. 6.(Taman Sari) Bandung, Jawa Barat,
13 Oktober 2012
v Gambaran Umum Isi Foto :
Kura-kura merupakan fauna khas australis
yang berada di indonesia dan merupakan satwa reptilia. Seperti reptil
lainnya,kura-kura yang ectothermic (berdarah dingin) napas udara hanya melalui
paru-paru kuat (meskipun ada kulit bernapas terbatas di beberapa jenis air),
dan bertelur di darat.Spesies sekitar 300 kura-kura yang ditandai dengan
kotak-seperti tulang atau kasar shell, paruh keratin daripada gigi, dan unik di
antara vertebrata, tungkai dan girdle tungkai terletak di dalam tulang
rusuk.Shell, yang merupakan kunci keberhasilan mereka, juga terbatas keragaman
kelompok. Jelas, terbang atau meluncur penyu tidak pernah ada, dan bahkan
aboreality (hidup di pohon) hanya sedikit dikembangkan.Sebuah shell kura-kura
pada dasarnya adalah sebuah kotak tulang yang terdiri dari cangkang atas kubah
atau carapace dan shell lebih rendah datar atau plastron. Carapace terbentuk
dari fusi tulang belakang, tulang rusuk diperluas, dan tulang dalam dermis
kulit dan terdiri dari sejumlah lempeng tulang saling.Plastron ini terbentuk
dari tulang pectoral korset dan tulang dermal. Hal ini juga terdiri dari
lempeng tulang saling yang lebih besar namun lebih sedikit jumlahnya
dibandingkan dengan carapace. Morfologi (struktur) dari shell mencerminkan
ekologi dari spesies penyu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar